Ketahuilah bahwa ziarah masjid dan kuburan Nabi saw adalah merupakan suatu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Jumhur kaum Muslimin di setiap jaman sampai hari ini telah sepakat tentang hal tersebut. Kesepakatan ini didasarkan kepada sejumlah dalil diantaranya :
Pertama,
Disyariatkan Ziarah Kubur secara umum. Pada keterangan yang lalu telah kami sebutkan bahwa Nabi saw biasa pergi setiap malam ke Baqi‘ memberi salam, mendo‘akan dan memintakan ampunan kepada para penghuninya. Hal ini tersebut di dalam hadits shahih. Rincian tentang hal ini juga teradapat di dalam hadits-hadits shahih. Sebagaimana diketahui bahwa kuburan Rasulullah saw adalah termasuk ke dalam keumuman kuburan sehingga hukum tersebut juga berlaku bagi kuburannya.
Pertama,
Disyariatkan Ziarah Kubur secara umum. Pada keterangan yang lalu telah kami sebutkan bahwa Nabi saw biasa pergi setiap malam ke Baqi‘ memberi salam, mendo‘akan dan memintakan ampunan kepada para penghuninya. Hal ini tersebut di dalam hadits shahih. Rincian tentang hal ini juga teradapat di dalam hadits-hadits shahih. Sebagaimana diketahui bahwa kuburan Rasulullah saw adalah termasuk ke dalam keumuman kuburan sehingga hukum tersebut juga berlaku bagi kuburannya.
Kedua,
Adanya ijma‘ dari para sahabat, thabi‘in dan orang-orang yang datang sesudah mereka bahwa setiap kali mereka melewati Raudah, mereka senantiasa menziarahi kuburan Nabi saw. Hal ini diriwayatkan oleh para Imam terkenal dan jumhur para Ulama termasuk Ibnu Taimiyah.
Ketiga,
Adanya riwayat yang menyebutkan bahwa kebanyakan para sahabat melakukan ziarah kubur Nabi saw diantaranya Bilal ra, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dengan sanad jayyid (bagus). Ibnu Umar sebagaimana diriwayatkan oleh Malik di dalam Al Muwattha‘ dan Abu Ayyub sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad. Tidak ada riwaat dari mereka yang menyebutkan bahwa mereka mengingkari amalan ini.
Keempat,
Sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih bahwa ketika Nabi saw melepas keberangkatan Mu‘adz bin Jabal ke Yaman, beliau berpesan:
"Wahai Mu‘adz, barangkali setelah tahun ini engkau tidak akan bertemu lagi denganku. Barangkali engkau akan mengunjungi masjid dan kuburanku ini.“
Doa menziarahi maqam Rasulullah saw
السَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّم
السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيِّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ،الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ ، الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَانَبِيَّ اللهِ ، الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهِ ، الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مَنْ أَرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ , الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ ، وَإِمَامَ الْمُتَّقِيْنَ ، وَقَائِدَ الغُرِّ الْمُحَجَّلِينَ السَّلاَمُ عَلَيكَ يَا مَنْ وَصَفَهُ اللهُ بِقَوْلِهِ وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ ، وَبِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى سَائِرِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِكَ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِينَ , السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى أَزْوَاجِكَ الطَّاهِرَاتِ ، أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ , السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى أَصْحَابِكَ أَجْمَعِيْنَ وَعِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَدْ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّيْتَ الأَمَانَةَ ، وَنَصَحْتَ الأُمَّةَ وَدَعَوْتَ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعَظَةِ الْحَسَنَةِ وَعَبَدْتَ رَبَّك حَتَّى أَتَاكَ الْيَقِينُ ، فَصَلَّى اللهُ عَلَيْكَ كَثِيْرًا أَفْضَلَ وَأَكمَلَ وَأَطْيَبَ مَا صَلَّى عَلَى أَحَدٍ مِنَ الْخَلْقِ أَجْمَعِينَ . اللَّهُمَّ اجْزِ عَنَّا نَبِيَّنَا أَفْضَلَ مَا جَزَيْتَ أَحَدًا مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ . اللَّهُمَّ آتِهِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ ، فَاكتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
Maksudnya ;
Selamat sejahteralah ke atas Engkau wahai Junjungan yang mulia, Rasul yang agung pemurah lagi penyayang, moga-moga dirahmati dan diberkati Allah ke atasnya, sesungguhnya selamat sejahteralah wahai Nabi Allah, selamat sejahteralah wahai makhluk pilihan Allah, selamat sejahteralah wahai Habibullah, aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah Yang Maha Esa dan sesungguhnya engkau adalah hambaNya lagi pesuruhNya, aku bersaksi, bahawa engkau telah menyampaikan risalah, menyempurnakan tanggungjawab dan telah memberi nasihat kepada umat dan engkautelah berjihad kerana meliinggikan agama Allah, maka selawat dan salam ke atasmu berkekalan sehingga hari kiamat. Ya Allah ya Tuhanku, kurniakanlah kepada Baginda kemuliaan dan pangkat-pangkat darjat yang tinggi serta anugerahkan kepadanya tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji sekali-kali.
MENYAMPAIKAN SALAM ORANG LAIN
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ، مِنْ فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ …
Kemudian beredar pula sekadar sehasta ke kanan, di situ pula terletak Maqam Saidina Abu Bakar dan memberi salam padanya.
0 komentar:
Posting Komentar